Sampit (ANTARA) - Memperingati Hari Pangan Sedunia Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menggelar Gerakan Pangan Murah untuk membantu perekonomian masyarakat. Alhamdulillah Gerakan Pangan Murah hari ini disambut antusias, karena memang sudah ditunggu-tunggu masyarakat. Tujuannya, tidak lain adalah membantu perekonomian masyarakat,” kata Penjabat (Pj) Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Rabu.
Gerakan Pangan Murah itu diserbu masyarakat yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga. Mereka antusias membeli bahan pangan dengan harga miring yang disediakan pemerintah daerah bersama pihak terkait. Sanggul menuturkan, pangan adalah hak dasar setiap individu. Tetapi, masih banyak masyarakat menghadapi tantangan dalam mendapatkan pangan yang cukup dan bergizi.
Oleh sebab itu dengan semangat kebersamaan, pihaknya ingin menciptakan solusi nyata, dengan mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta melalui Gerakan Pangan Murah. Gerakan Pangan Murah ini sebuah inisiatif sangat penting, dalam upaya memastikan akses pangan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat dan juga harga pangan yang wajar.
Gerakan Pangan Murah ini merupakan wujud komitmen pemerintah dan kepedulian terhadap masyarakat untuk menstabilkan harga, dan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” ujarnya. Disamping, menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau, kegiatan ini juga bertujuan menjaga stabilitas daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi daerah.
Dengan begitu, Gerakan Pangan Murah ini, bukan hanya untuk keseimbangan ketersediaan bahan pangan saja, tapi juga keseimbangan harga bahan pokok. Salah seorang warga, Sriyani bersyukur dengan digelarnya Gerakan Pangan Murah tersebut, sebab menurutnya meski selisih harga yang ditawarkan tidak terlalu jauh, namun hal itu sudah cukup membantu meringankan beban ekonomi keluarga. Kalau untuk ibu rumah tangga selisih harga Rp5.000 pun sudah lumayan, kami berharap kegiatan seperti ini lebih sering diadakan karena membantu meringankan pengeluaran untuk kebutuhan pokok,” ucapnya. Sementara itu, Kepala DPKP Kotim Sepnita menyampaikan Gerakan Pangan Murah merupakan program Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan dalam memperingati Hari Pangan Sedunia pada 16 oktober 2024, digelar serentak 38 provinsi di seluruh indonesia.
Momentum Hari Pangan Sedunia kali ini mengangkat tema “right food for a better life and a better future” atau hak atas pangan untuk kehidupan dan masa depan yang lebih baik. Tema itu menyerukan hak atas pola makan yang beragam dan kaya nutrisi yang terjangkau, mudah diakses, dan aman untuk semua orang.
Dengan memangkas rantai distribusi pangan, pada Gerakan Pangan Murah atau operasi pasar murah kami menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau, sehingga bisa diakses lebih banyak masyarakat,” sebutnya. Komoditas yang tersedia pada gerakan pangan murah ini terbilang lengkap, mulai dari beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, gula pasir, cabe merah keriting, cabai rawit, telur ayam ras, telur itik, sayur, buah, produk UMKM hingga aneka frozen food dan bahan untuk membuat kue. Semua itu bisa diperoleh dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga pasar, karena DPKP Kotim melibatkan petani, distributor pangan dan Bulog sehingga biaya distribusi bisa dipangkas. Pihaknya juga melibatkan UPTD peternakan binaan untuk menyuplai komoditas, seperti telur itik.
Contohnya untuk telur ayam ras jika di pasaran harga berkisar Rp55 ribu - Rp60 ribu per set, sedangkan di gerakan pangan murah hanya Rp50 ribu. Lalu bawang merah dari Rp31 ribu menjadi Rp24 ribu, bawang putih Rp40 ribu menjadi Rp36 ribu dan banyak lagi. Selain itu, dari Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian juga menyiapkan paket sembako murah, dari harga normal Rp150 ribu disubsidi Rp100 ribu sehingga warga cukup menebusnya dengan Rp50 ribu saja,” tambahnya.
Ia menambahkan, Gerakan Pangan Murah ini berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah. Selain kegiatan ini, DPKP Kotim juga rutin menggelar operasi pasar murah di kelurahan/desa dan kecamatan. Sampai dengan Oktober 2024 telah dilaksanakan sebanyak 26 kali dan akan terus dilaksanakan sampai akhir tahun.
Sumber Berita:
- https://kalteng.antaranews.com/berita/723301/gerakan-pangan-murah-kotim-bantu-perekonomian-masyarakat, Rabu 16 Oktober 2024.
- https://www.erakalteng.com/eksekutif/kotawaringin-timur/stabilkan-harga-pangan-pemkab-kotim-gelar-gerakan-pangan-murah/, Rabu 16 Oktober 2024
Catatan:
Sebagaimana amanat Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Pemerintah berkewajiban mengelola stabilisasi pasokan, harga pangan, dan sistem distribusi pangan. Pemerintah dalam hal ini, Pusat dan Daerah memiliki tugas untuk mengembangkan sistem distribusi pangan yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara efektif dan efisien. Kondisi faktual belakangan ini memperlihatkan bahwa hambatanhambatan distribusi pangan masih menjadi kendala dalam mewujudkan stabilisasi pasokan dan harga pangan. Hambatan distribusi pangan disinyalir dikarenakan beberapa faktor seperti: (1) rantai distribusi pangan pokok yang tidak efisien; (2) ketidakcukupan pasokan pangan di suatu wilayah; (3) waktu panen bervariasi; dan (4) prasarana dan sarana transportasi yang kurang mendukung dalam kelancaran distribusi pangan. Kondisi tersebut seringkali menimbulkan terjadinya fluktuasi harga pangan yang berakibat ketidakpastian harga pangan baik di tingkat produsen maupun konsumen, dimana dakam ekskalasi lebih luas akan mempengaruhi dalam pengendalian inflasi pangan.
Strategi yang dilakukan sebagai bagian untuk penyeimbang pasar, PMT/TTIC dan TMT/TTI berupaya membenahi struktur dan rantai pasok pangan di Indonesia melalui pendekatan dengan cara memangkas rantai pasok pangan hanya menjadi 3 – 4 pelaku sehingga diharapkan akan mampu memberikan kepastian harga dan pasar bagi produsen dan memberikan kemudahan aksesibilitas pangan bagi konsumen. 3 Menjawab tantangan tersebut, pada Tahun 2021, akan dilakukan Kegiatan Fasilitasi Distribusi Pangan sebagai upaya untuk stabilisasi harga dan pasokan pangan dengan memberikan insentif berupa penggantian biaya distribusi (transportasi dan kemasan) kepada pemasok PMT/TTIC untuk komoditas pangan, khususnya 10 (sepuluh) pangan pokok dan strategis. Dalam hal ini, PMT/TTIC memiliki peran sentral dalam mempengaruhi efek psikologis pasar dalam rangka pengendalian pasokan dan harga pangan dengan menjual komoditas pangan yaitu: beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging ayam, daging sapi, telur ayam, minyak goreng, gula pasir dan/atau komoditas pangan lainnya.
Download: Gerakan Pangan Murah Kotim bantu perekonomian masyarakat