BPS Sarankan Penguatan Stok Komoditas Penyumbang Inflasi di Sampit

Sumber gambar: https://kalteng.antaranews.com/

Sampit (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyarankan kepada pemerintah daerah memperkuat pemantauan terhadap pasokan dan stok komoditas-komoditas yang selama ini berkontribusi besar terhadap inflasi di Sampit.

"Dari 2022, 2023 dan 2024, ada beberapa komoditas yang selalu muncul dan menjadi primadona sehingga menyumbang inflasi selama Ramadhan dan Idul Fitri yaitu ayam ras, telur ayam ras, beras dan cabai rawit, serta tarif angkutan udara," kata Kepala BPS Kotawaringin Timur, Eddy Surahman di Sampit, Minggu.

Eddy menyebutkan, pada Januari 2025 lalu Sampit mengalami deflasi 0,74 persen dibanding Desember 2024. Sementara itu inflasi tahun ke tahun (year on year) Januari 2025 terjadi inflasi sebesar 0,18 persen dibanding Januari 2024.

Komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi yaitu tarif listrik sebesar -1,56 persen, bawang merah -0,03 persen, bahan bakar rumah tangga -0,03 persen, tomat -0,03 persen dan ikan selar -0,02 persen.

Sementara itu komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,25 persen, cabai rawit 0,17 persen, ikan gabus 0,04 persen, bensin 0,03 persen dan ayam bakar 0,03 persen.

Menyikapi fenomena inflasi pada Ramadhan dan Idul Fitri, BPS menyarankan perlunya pemantauan terhadap komoditas-komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi. Selanjutnya ini bisa menjadi fokus untuk melakukan penanganan inflasi.

Menurut Eddy, kenaikan harga memang sering terjadi menjelang hari besar keagamaan. Hal itu karena permintaan tinggi dan psikologis masyarakat dalam berbelanja.

 

 

Untuk itu, perlu dijalankan strategi penanganan inflasi, terutama menjaga ketersediaan stok, keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi pangan. Ini menjadi tugas bersama, khususnya seluruh instansi yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

"Januari lau walaupun terjadi deflasi, tapi daging ayam ras dan cabai rawit tetap muncul sebagai penyumbang terbesar inflasi. Ini juga bisa menjadi gambaran kita nanti dalam melakukan intervensi seperti pasar murah maupun pasar penyeimbang," tambahnya.

BPS menyampaikan beberapa rekomendasi dalam strategi pengendalian inflasi, yakni menjaga ketersediaan stok, keterjangkauan harga, dan kelancaran distribusi pangan.

Selanjutnya, menjaga keseimbangan harga barang dalam rentang harga, agar tidak merugikan masyarakat sebagai konsumen maupun produsen.

Disarankan pula menjalin kerja sama antar daerah dalam hal pemenuhan stok kebutuhan pokok di Kabupaten Kotawaringin Timur. Selain itu, memperkuat hilirisasi dan mengupayakan swasembada pada berbagai komoditas yang potensial di Kabupaten Kotawaringin Timur, misalnya beras, daging ayam ras dan lainnya.

"Komoditas yang memengaruhi hajat hidup orang banyak itu andilnya cukup besar terhadap inflasi dan bobotnya tinggi sekali. Bergerak sedikit, akan membawa pengaruh. Perlu perhatian kita bersama dalam pengendalian inflasi ini," demikian Eddy Surahman.

 

Sumber Berita:

  1. https://kalteng.antaranews.com/berita/747225/bps-sarankan-penguatan-stok-komoditas-penyumbang-inflasi-di-sampit, Minggu, 2 Maret 2025.
  2. https://www.borneonews.co.id/berita/411972-bps-dorong-penguatan-stok-komoditas-penyumbang-inflasi-di-sampit/, Minggu, 2 Maret 2025.

 

Catatan:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Inflasi didefinisikan  kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Sedangkan deflasi merupakan penambahan nilai mata uang, antara lain, dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli uang yang nilainya menurun, gejala perekonomian yang merupakan akibat keadaan tersebut, seperti penurunan produksi, langkanya lapangan kerja, rendahnya daya beli masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimatan Tengah Nomor 10 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengendalian Inflasi Provinsi Kalimantan Tengah, mendefinisikan Inflasi adalah proses meningkatnya harga barang-barang dan/atau jasa-jasa atau menurunnya nilai uang secara terus menerus. Deflasi adalah proses menurunnya harga barang-barang dan/atau jasa-jasa atau naiknya nilai uang. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah adalah tim yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dan bertugas menjaga keterjangkauan harga barang-barang dan/atau jasa-jasa melalui pengendalian inflasi di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

Download: BPS Sarankan Penguatan Stok Komoditas Penyumbang Inflasi di Sampit