Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), bibit tanaman hingga ternak kepada sejumlah kelompok tani (poktan) sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan sektor pertanian.
“Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, maka pemerintah terus berupaya meningkatkan sektor pertanian melalui berbagai program dan kegiatan. Seperti yang kami laksanakan kali ini adalah penyerahan alsintan dan bibit,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Kamis.
Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di halaman Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim kepada ratusan perwakilan poktan di Kotim.
Sebelum menyerahkan bantuan tersebut, Halikinnor menyampaikan apresiasi kepada para petani, peternak, pekebun maupun pelaku usaha agribisnis yang telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Bukan hanya itu, para pelaku usaha tani dan ternak juga berhasil meningkatkan keragaman produk-produk pertanian seperti buah-buahan sayur-sayuran, penyediaan ternak, perkebunan.
Terutama dalam upaya mengatasi berbagai kendala dan keterbatasan dalam usaha tani, khususnya ketersediaan kualitas dan kuantitas SDM serta sarana prasarana pertanian
“Kita tahu bahwa dari jumlah penyuluh saja kita masih kekurangan, tapi alhamdulillah petani kita tetap eksis dan Kotim menjadi salah satu penyumbang sektor pertanian di Kalteng, terutama untuk tanaman padi,” ujarnya.
Ia melanjutkan, Kotim memiliki potensi yang besar untuk menjadi kabupaten yang mandiri dalam memproduksi pangan, sekaligus mampu berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
Kendati demikian, masih banyak faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan, seperti bencana alam, perubahan iklim, pengelolaan sumber daya alam yang buruk, serta alih fungsi lahan pangan menjadi non pangan.
Tata ruang di Kotim umumnya dibagi tiga, yakni wilayah selatan adalah penyangga ketahanan pangan berupa padi, wilayah tengah adalah industri, perdagangan dan jasa, kemudian wilayah utara adalah perkebunan dan pertanian dalam arti luas.
Namun, belakangan masyarakat petani di Kotim memiliki kecenderungan beralih ke perkebunan kelapa sawit yang dinilai lebih menjanjikan, padahal menurutnya pertanian padi justru lebih tinggi potensi ekonominya jika dikelola dengan benar.
“Contohnya lahan padi lima hektar saja bisa dilakukan panen dua kali setahun dan hasilnya cukup besar, sedangkan sawit itu harus dalam jumlah besar baru besar hasilnya,” sebutnya.
Oleh sebab itu, dengan adanya bantuan alsintan dan bibit dari pemerintah daerah diharapkan bisa menjadi motivasi bagi para petani untuk bertahan pada usaha pertanian yang dijalankan, serta mengembangkan dan meningkatkan produksi pertaniannya.
Sementara itu, Kepala DPKP Kotim Sepnita menyampaikan bantuan yang diserahkan kali ini merupakan kolaborasi dari dana APBN, APBD Kalteng dan APBD Kotim. Hal ini tak lepas dari perjuangan bupati dan wakil bupati yang giat melobi pemerintah pusat dan provinsi, sehingga Kotim bisa mendapat jatah bantuan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada bupati dan wakil bupati serta dukungan DPRD, sehingga kita bisa mendapatkan bantuan untuk meningkatkan sektor pertanian di Kotim,” sebutnya.
Sementara itu data bantuan yang diberikan pada poktan maupun peternak kali ini meliputi, aneka bibit buah-buahan untuk tiga kecamatan, yakni Kecamatan Parenggean, Kota Besi dan Mentaya Hilir Utara. Berupa bibit jeruk 5.035 batang, durian ,4.035 batang dan lengkeng 2.000 batang.
Bibit sayuran, antara lain bibit cabai, tomat, terong dan kacang panjang untuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Kota Besi dan Bukit Santuai. Bibit kopi 3.675 batang untuk Kecamatan Teluk Sampit, Cempaga, Baamang dan Seranau.
Bibit padi untuk lahan seluas 722 hektar, disamping itu ada bibit jagung untuk lahan 390 hektare yang sebelumnya sudah dilaksanakan penanaman perdana.
Kemudian, alsintan berupa hand tractor 38 unit yang dibagi untuk lahan sawah 29 unit dan lahan kering sembilan unit. Cultivator sebanyak 15 unit, pompa air 110 unit, irigasi perpompaan 10 unit dan irigasi perpipaan 1 unit.
Terakhir, bantuan 39 ekor sapi dan 29 ekor kambing yang diserahkan secara simbolis kepada perwakilan peternak.
Sumber Berita:
- https://kalteng.antaranews.com/berita/718047/pemkab-kotim-tingkatkan-bantuan-alsintan-dan-bibit-untuk-optimalkan-pertanian, Jumat, 20 September 2024.
- https://seputarborneo.com/berita/?news=12328_Dorong_Peningkatan_Produktivitas_Pertanian,_Bupati:_Serahkan_Bantuan_Alat_Pertanian_dan_Bibit_Tanama, Jumat, 20 September 2024.
Catatan:
Pemerintah daerah dapat melakukan pemberian alsintan dan bibit untuk optimalkan pertanian kepada kelompok tani. Berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa Hibah merupakan bantuan berupa uang, barang, dan/atau jasa yang berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lain, masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri yang tidak mengikat untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Belanja hibah berupa uang, barang atau jasa dapat dianggarkan dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan pemerintahan wajib dan belanja urusan pemerintahan pilihan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pemberian hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran, program, kegiatan, dan sub kegiatan Pemerintah daerah sesuai kepentingan Daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat.
Download: Pemkab Kotim Tingkatkan Bantuan Alsintan dan Bibit