Sukamara (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, Dwi Harsini mengatakan, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah pusat dan provinsi dinilai sangat membantu para petani di wilayah setempat.
"Seperti bantuan alsintan dari pusat pada 2014 lalu, jadi bentuknya berupa hibah kepada para kelompok tani (gapoktan), kami hanya sebagai penyalur saja. Penyerahan itu juga dilakukan secara simbolis kepada ketua kelompok tani waktu itu, dan sisanya diambil langsung ke Dinas Pertanian," ucapnya. Senin
Menurutnya, bantuan alsintan tersebut sudah diterima semua oleh gabungan kelompok tani (gapoktan) yang ada di Sukamara. Bahkan, pada saat itu cukup membantu petani dalam peralihan petani tradisional menjadi petani semi modern meskipun tidak semua berhasil menjalankannya.
"Kemudian, untuk alsintan bantuan dari Pemprov Kalteng, kita hanya lakukan pinjam pakai kepada gapoktan di Desa Teruntum dan selalu dilakukan pengawasan secara terpadu oleh kita. Hal itu guna memastikan kelancaran para petani dalam mengembangkan tanaman padinya," tambah Dwi.
Hasil panen para petani di 2024 ini sudah mencapai 1000 ton gabah padi. Sebagian sudah digiling menjadi beras dan didistribusikan kepada masyarakat khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sukamara.
"Masih banyak kendala sebenarnya yang dihadapi para petani kita dalam mengembangkan sawahnya, salah satunya hama dan banjir. Ini juga menjadi salah satu prioritas kita untuk membantu mengatasinya," ungkap Dwi.
Ia menerangkan, hal lainnya juga seperti masih kurangnya minat masyarakat, terutama generasi muda yang menjadi pilar daerah kebdepannya memang sangat rendah terhadap bidang pertanian.
“Kita akui untuk bidang pertanian minat generasi muda masih sangat rendah sekali, khususnya di daerah pesisir yang mana notabene sebagai lokasi persawahan terbesar di wilayah ini,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya selalu melakukan berbagai upaya untuk mendorong minat para generasi muda ini, salah satunya melakukan sosialisasi melalui para PPL di lapangan. Selain itu, melakukan pemanfaatan alat mesin pertanian dalam mempermudah dalam membajak sawah hingga memanen.
“Kita ketahui bersama, bahwa di daerah pesisir profesi masyarakat ada dua bidang yakni pertanian dan nelayan. Namun, lebih banyak generasi muda saat ini memilih bidang nelayan dibandingkan pertanian,” ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya akan terus berupaya dalam meningkatkan minat-minat generasi muda saat ini dengan memberikan sosialisasi dan edukasi akan pentingnya bidang pertanian bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat luas.
“Kita tidak mengatakan bahwa sebagai nelayan tidak peting. Namun, minat generasi muda saat ini dalam bidang pertanian memang sangat kurang. Makanya, kita terus lakukan berbagai upaya bahkan memberikan bantuan berupa alsintan dalam mempermudah pekerjaan mereka dalam hal bertani,” jelasnya.
Hal inilah yang menjadi prioritas pihaknya dengan terus memberikan sosialisasi, guna meningkatkan semangat atau animo masyarakat dalam bertani, salah satunya dengan memberikan bantuan alsintan,
“Kita terus upayakan, agar semangat masyarakat dalam bertani semakin membaik kedepannya. Bantuan alsintan ini juga merupakan salah satu upaya yang kita lakukan, guna mempermudah masyarakat dan mengurangi biaya saat pesemaian benih,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pemberian alsintan tersebut merupakan bantuan langsung dari pusat yang disalurkan melalui Dinas Pertanian Pemkab Sukamara. Meskipun semangat masyarakat kurang dalam berladang atau bertani, namun masih ada yang juga mau.
“Kita akan berupaya untuk merubah pola pikir masyarakat secara perlahan, karena memang agak sulit. Makanya, kita terus lakukan pembinaan dan percontohan dalam penggunaan alsintan. Salah satunya di daerah Desa Teruntum Kecamatan Lunci, Kabupaten Sukamara yang merupakan lahan perkebunan milik pemerintah,” demikian Dwi.
Sumber Berita:
- https://kalteng.antaranews.com/berita/696801/petani-sukamara-sangat-terbantu-bantuan-pusat-dan-provinsi, Senin, 27 Mei 2024.
- https://konsultanslikojk.com/2024/05/27/pemkab-sukamara-pacu-minat-generasi-muda-menjadi-petani/, Senin, 27 Mei 2024.
Catatan:
Pemerintah daerah dapat melakukan pemberian bantuan barang berupa alat dan mesin pertanian (alsintan)kepada petani. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa Hibah merupakan bantuan berupa uang, barang, dan/atau jasa yang berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lain, masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri yang tidak mengikat untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Belanja hibah berupa uang, barang atau jasa dapat dianggarkan dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan pemerintahan wajib dan belanja urusan pemerintahan pilihan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pemberian hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran, program, kegiatan, dan sub kegiatan Pemerintah daerah sesuai kepentingan Daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat.
Download: Petani Sukamara Sangat Terbantu Bantuan Pusat dan Provinsi