Kotim Dapat Bantuan Benih Jagung untuk Tanam 390 Hektare

Sumber gambar: https://kalteng.antaranews.com/

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mendapat alokasi bantuan benih jagung untuk tanam seluas 390 hektare dari Kementerian Pertanian dalam rangka memenuhi ketersediaan pangan dalam negeri.

“Alhamdulillah, tahun ini Kotim mendapat bantuan dari pemerintah pusat berupa perluasan area tanam jagung,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim Sepnita di Sampit, Kamis.

Ia menjelaskan, bantuan dari Kementerian Pertanian berupa benih jagung untuk lahan seluas 390 hektare yang dibagi untuk beberapa kecamatan, yakni Antang Kalang, Parenggean, Mentaya Hulu, Cempaga Hulu, Baamang, Seranau, Mentawa Baru Ketapang, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara.

Sejalan dengan bantuan tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah turut memberikan bantuan pupuk untuk pertanian jagung. Tentunya Pemkab Kotim pun tak hanya berpangku tangan dan menerima bantuan, sehingga pihaknya menyiapkan bantuan herbisida sebanyak 780 liter untuk lahan 390 hektare.

“Jadi benihnya dari APBN dan pupuknya dari APBD provinsi, melihat itu kami pun secara khusus menggeser beberapa kegiatan untuk mendukung kegiatan ini, berupa pengadaan herbisida,” imbuhnya.

Sepnita berharap dengan kolaborasi dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten maka hasil yang didapatkan bisa maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sebelumnya, ia juga menyampaikan bahwa Kotim menerima sejumlah bantuan di bidang pertanian, yakni bantuan optimasi lahan seluas 4.000 hektare lebih dan pompanisasi sekitar 3.000 hektare.

Optimasi lahan pertanian merupakan usaha meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian menjadi lahan usahatani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan melalui upaya perbaikan dan peningkatan daya dukung lahan, sehingga dapat menjadi lahan usaha tani yang lebih produktif.

Sementara, Pompanisasi adalah program yang sedang digalakkan oleh Kementan. Program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT).

Kotim juga mendapat bantuan padi gogo dengan target 3.900 hektare, namun yang baru bisa dipenuhi hingga Maret 2024 lalu baru 126 hektare. Karena sebelumnya program padi gogo lebih ditekankan sebagai tanaman sisipan di sela tanaman perkebunan.

“Sebelumnya padi gogo ini hanya sebagai tanaman sisipan di sela tanaman perkebunan, tetapi sekarang berkembang dan boleh saja di luar tanaman perkebunan yang penting padi gogo. Untuk itu kami akan berupaya agar bantuan dari pusat bisa dioptimalkan,” demikian Sepnita.

 

Sumber Berita:

  1. https://kalteng.antaranews.com/berita/694521/kotim-dapat-bantuan-benih-jagung-untuk-tanam-390-hektare, Kamis, 16 Mei 2024.
  2. https://www.borneonews.co.id/berita/340735-kotim-mendapat-bantuan-benih-jagung-kementan-untuk-tanam-390-ha, Sabtu, 18 Mei 2024.

 

Catatan:

Pemerintah daerah dapat menerima bantuan berupa benih jagung dalam rangka memenuhi ketersediaan pangan dalam negeri. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa salah satu lain-lain pendapatan daerah yang sah yaitu hibah.  Hibah merupakan bantuan berupa uang, barang, dan/atau jasa yang berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lain, masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri yang tidak mengikat untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hibah termasuk sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat, tidak berdasarkan perhitungan tertentu, dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban kepada penerima maupun pemberi serta tidak menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Hibah dari badan usaha luar negeri merupakan penerusan hibah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Download: Kotim Dapat Bantuan Benih Jagung untuk Tanam 390 Hektare